-->

Tips dan Trik Lolos SNMPTN 2016



Tahun 2016 dah di mulai berjalan 3 bulan. Termasuk Pintu kuliah sudah mulai di buka. Termasuk SNMPTN Tahun 2016. Untuk SNMPTN merupakan salah satu pintu masuk untuk menjadi mahasiswa di PTN yang sangat di idamkan oleh siswa kelas XII se Indonesia. Untuk masuk di SNMPTN berbeda dengan SBMPTN strateginya.
Kalau SNMPTN ini diibaratkan sebagai sebuah permainan kartu, maka kartu yang jadi "modal" anda adalah (1) nilai raport anda selama ini dan (2) indeks sekolah anda masing-masing - yang mana dua hal tersebut udah terjadi dan ga bisa berubah.

Itulah emang bedanya SNMPTN dengan SBMPTN, kaanda di SBMPTN anda semua betul-betul diuji dengan sistem seleksi yang relatif lebih "fair" dan bisa dikuantifikasi. Sementara itu, dalam proses SNMPTN, satu-satunya hal yang masih bisa anda lakukan adalah "memainkan" kartu yang ada di tangan anda dengan optimal
Okay, secara garis besar, tulisan ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
  1. Indikator Penilaian SNMPTN,
  2. Tips untuk memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN, dan
  3. Kesalahan Umum Siswa dalam SNMPTN.
I. Indikator Penilaian SNMPTN
Hal pertama yang mesti anda pahami jika ingin memaksimalkan penilaian SNMPTN adalah anda mesti tau nih apa aja sih yang dinilai di SNMPTN itu. Selama ini banyak yang menganggap kaanda SNMPTN itu ya cuma bagus-bagusan nilai raport, sehingga banyak sekolah yang naikin nilai KKMnya atau “meninggi-ninggikan” nilai siswanya. Banyak anak dari Sekolah antah berantah nilai Fisika atau Ekonominya 95 atau mendekati 100. Sementara di sisi lain, anak-anak dari sekolah tertentu yang cenderung disiplin pada sistem penilaian pada ngeluh karena dapet nilai 85 di sekolahnya saja susahnya minta ampun.

Nah, kaanda bukan nilai raport apa dong yang jadi penilaian SNMPTN?

Setiap sekolah mempunyai standar berbeda-beda mengenai nilai. Ada yang standarnya tinggi ada yang rendah. Ada juga yang dulunya pelit ngasih nilai, tapi berhubung SNMPTN memakai nilai raport, maka nilai-nilainya pada diobral. Berdasarkan hal tersebut, kaanda PTN cuma melihat mentah-mentah nilai raport, tentu siswa yang andaandas belum diseleksi secara fair. Maka dari itu, selain nilai raport dilihat juga faktor lain, yaitu: indeks sekolah. Dalam kalimat lain, PTN pun selain melihat nilai yang ada di raport juga akan melihat siapa pihak yang mengeluarkan raportnya.
Okay, kaanda sekarang kita bicara soal indikator seleksi SNMPTN, sebenernya penilaian SNMPTN dilakukan secara tertutup, jadi indikator penilaian tidak akan dipublikasikan secara rinci. Tapi ada juga beberapa PTN yang mempublikasikan kriteria penilaian mereka, itupun kriteria yang umum.
Berikut ini beberapa hal yang (kemungkinan besar) menjadi kriteria penilaian SNMPTN berdasarkan publikasi di atas:



1. Faktor Kualifikasi Siswa

merupakan capaian siswa selama sekolah, dengan beberapa poin yang bisa menjadi penilaian antara lain:
  • Nilai raport, meliputi besar nilai, konsistensi, rata-rata, nilai mapel tertentu
  • Prestasi siswa: tingkat internasional, nasional, propinsi, kabupaten/kota, tidak ada prestasi.

2. Faktor Indeks Sekolah

merupakan nilai sekolah di suatu PTN. Indeks SMA X di PTN A bisa berbeda dengan indeks SMA X di PTN B. Beberapa poin yang bisa menjadi penilaian untuk kategori ini antara lain:
  1. Akreditasi: A, B, C, Tanpa akreditasi
  2. Jenis kelas: Akselerasi, RSBI, Reguler
  3. IPK dan prestasi alumni di PTN yang dituju di PTN yang bersangkutan
  4. Nilai SBMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
  5. Banyak diterima di SNMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan
  6. Track record sekolah di PTN yang bersangkutan
  7. Prestasi sekolah dalam perandambaan tingkat daerah/nasional/internasional.

3. Faktor Pemerataan Daerah

merupakan kebijakan PTN untuk memberikan kuota/jatah kepada daerah yang kelak setelah lulus diharapkan bisa memajukan/berkontribusi untuk daerah asal. Jadi bisa jadi beberapa siswa di daerah terpencil di Indonesia mendapatkan "jatah" daerah, meskipun sebetulnya nilai raport dan indeks sekolah mereka relatif tidak sebaik para pesaing peserta SNMPTN lain yang ada di kota besar.
Perlu diingat, bahwa faktor penilaian yang telah saya rangkum di atas merupakan perpaduan dari berbagai PTN. Artinya bisa saja PTN A ngga memperhitungkan Nilai SBMPTN tahun sebelumnya misalnya atau PTN B tidak memperhitungkan Prestasi Sekolah, atau bahkan ada kriteria penilaian lain di luar poin di atas. Tapi pada umumnya, kurang lebih udah gua jabarkan di atas.

II. Tips untuk memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN 2016

Seperti yang telah saya jelasin di awal, walaupun sebetulnya kita ga bisa mengukur peluang diterima di SNMPTN, tapi kita bisa memperbesar peluang dengan memaksimalkan indikator yang telah saya jelasin di atas. Memaksimalkan di sini pada prinsipnya adalah gimana cara cerdik-cerdiknya kita untuk memilih, jurusan mana yang kira-kira probabilitasnya paling tinggi, dengan tidak mengabaikan bidang yang kita minati. Nah, langkah-langkah yang bisa anda tempuh buat memaksimalkan peluang di SNMPTN antara lain:


1. Tentukan jurusan yang kamu inginkan

Hal pertama dan terpenting adalah tentukan dulu jurusan yang anda inginkan. Jadi, tentukan dulu jurusan yang pas, lalu baru tentukan di mana anda akan kuliah di jurusan tersebut.

2. Pelajari detail jurusan yang kamu inginkan di PTN pilihanmu

Okay, pada point ini, gua asumsikan anda udah paham banget dengan jurusan yang anda ambil, apa saja yang dipelajari dan hal-hal substantif lain. Nah, yang akan saya bahas di sini secara khusus terkait dengan informasi penerimaan SNMPTN di PTN yang kamu incar. Detail jurusan yang terdapat di website SNMPTN meliputi:
  • Informasi Umum (daya tampung dan kategori),
  • Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini,
  • Sebaran Siswa Diterima,
  • Jumlah Pendaftar,
  • Jumlah Diterima,
  • Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Jurusan,
  • Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Provinsi
Contohnya detail untuk Prodi S1 Ilmu Komunikasi UI kayak gini. 


 

Dari data-data di atas, kamu bisa menyimpulkan beberapa hal pokok sebagai pertimbangan mendaftar, antara lain misalnya:
  • Informasi Umum: ilmu komunikasi UI merupakan keandampok jurusan IPS yang mana daya tampung untuk tahun 2015 sebanyak 45 mahasiswa.
  • Daftar Jurusan yang dapat memilih program studi ilmu komunikasi UI adalah SMA/MA IPA dan IPS. Jadi untuk SMK disarankan tidak memilih jurusan ini.
  • Sebaran siswa diterima pada tahun 2012 sebanyak 60 siswa (3,04%), 2013 sebanyak 63 siswa (1,23%), tahun 2014 sebanyak 48 siswa (1,4%). Angka persentase pada tahun 2012 relatif besar karena pada tahun 2012, tidak semua anak bisa daftar SNMPTN. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 (serta tahun 2015) semua anak bisa mendaftar SNMPTN, sehingga persaingan makin ketat (persentase makin kecil). Angka persentase tiap tahun tidak akan relatif jauh berubah.
  • Sedangkan sebaran siswa yang diterima berdasarkan jurusan terdiri dari 55 siswa IPS dan 5 siswa IPA pada tahun 2012, 53 siswa IPS dan 10 siswa IPA pada tahun 2013, dan 40 siswa IPS dan 8 siswa IPS pada tahun 2014. Dari data tersebut terlihat bahwa jurusan Ilmu Komunikasi, meskipun termasuk keandampok jurusan IPS, menerima juga siswa dari jurusan IPA. Meskipun demikian, jumlah siswa SMA IPA yang diterima dalam 2 tahun terakhir cuma sekitar 20% atau bisa dikatakan, penerimaan SNMPTN untuk jurusan Ilmu Komunikasi didominasi oleh jurusan IPS.

3. Pelajari indeks sekolah dengan minta data ke BK sekolah

Nah, ini juga penting banget, tentang Indikator Penilaian SNMPTN huruf B. Indeks Sekolah. Seperti yang saya jelasin di atas, ada 7 variabel yang bisa dijadikan penilaian untuk indeks sekolah. Pada dasarnya PTN ngga mengeluarkan data tentang indeks sekolahmu atau sekolah-sekolah lain. Untuk bisa mengetahuinya, kita hanya bisa sebatas meraba-raba. Indeks sekolahmu di PTN A dan di PTN B berbeda, jadi ya mesti anda sendiri yang aktif bertanya ke BK tentang sebaran alumni di PTN di Indonesia. Misal nih, tahun 2014 kemarin di sekolahmu yang diterima di PTN A ada 50 anak dari 100 pendaftar, PTN B ada 10 anak dari 30 pendaftar, sementara di PTN C ada 5 dari 50 pendaftar. Nah dari angka tersebut anda bisa lebih memperkirakan persentase diterimanya. Berdasarkan angka contoh di atas, jadi PTN A 50% pendaftar diterima, PTN B 33,3% pendaftar diterima, PTN C 10% pendaftar diterima. Nah, dari angka ini bisa dilihat secara kasar bahwa indeks kasar sekolah anda di PTN A lebih bagus daripada di PTN B dan PTN C. Baru deh dengan melihat indeks kasar sekolahmu di berbagai PTN, kamu bisa menentukan PTN mana yang peluang diterima anda paling tinggi, dengan tetep memperhatikan bidang yang menjadi passion anda.

III. Kesalahan Umum Siswa dalam SNMPTN

Nah, setelah saya jelasin tentang cara memaksimalin peluang di SNMPTN, perlu juga nih anda tau kesalahan-kesalahan apa saja yang sering banget dilakukan siswa

1. Memilih jurusan/PTN berdasarkan passing grade

Banyak anak yang memilih jurusan/PTN di SNMPTN berdasarkan passing grade. Padahal passing grade itu dasar perhitungannya dari SBMPTN (lagipula angka passing grade juga belum tentu akurat andah). Jadi anda ga bisa menyamakan tingkat persaingan SNMPTN dengan SBMPTN, karena peluang SNMPTN akan sangat tergantung pada indeks masing-masing sekolahmu.

2. Berharap pada PTN Pilihan 2? Sebaiknya sih jangan

Nah, ini juga perlu banget anda ketahui bahwa berdasarkan survei yang pernah saya lakuin lewat info snmptn pada SNMPTN 2013 dan SNMPTN 2014 lalu, ternyata diketahui bahwa 92% siswa diterima di PTN pilihan 1 dan cuma 8% yang diterima di PTN pilihan 2. Kesimpulan survei SNMPTN 2014 bisa kamu lihat di chart dibawah (saat itu siswa bisa memilih maksimal 4 jurusan)







Untuk SNMPTN 2015 hasilnya juga mirip, malah persentase siswa diterima di PTN pilihan 1 lebih besar (nanti saya cariin datanya). Nah dari data tersebut artinya apa nih? Yaa.. anda sebaiknya ga terlalu berharap pada PTN pilihan 2 anda. Fokus aja PTN pilihan 1 anda yang paling kamu INGINKAN dan REALISTIS sesuai perhitungan peluang yang saya jabarin di atas. Sedangkan PTN pilihan 2 anggap aja iseng-iseng berhadiah. Jadi, kalau misalnya nih anda ingin masuk FK dan sebetulnya nggak terlalu masalah/ antara pilihan kampus manapun, ya saran saya sih jangan ambil pilihan 1 secara idealis banget seperti FK UI yang persentase penerimaannya di bawah 1%, mending anda ambil pilihan 1 dengan pertimbangan yang REALISTIS daripada pilihan yang terlalu IDEALIS.

3. Tidak serius memilih jurusan

Meskipun saya udah mengingatkan berkali-kali agar milih jurusan dengan memprioritaskan bidang yang menjadi minat kita, tapi nanti bakal banyak banget anak yang diterima SNMPTN tapi ujung-ujungnya dilepas. Jadi, sebelum anda ngelakuin hal yang sama nanti, saya tekanin lagi bahwa memilih jurusan di SNMPTN itu bukan main-main, harus serius, dalam artian apabila diterima ya mesti anda ambil. Kaanda ngga anda ambil, maka indeks sekolah bisa jadi akan dikurangi oleh PTN yang anda lepas. Maka dari itu, pikir mateng-mateng pemilihan jurusan/PTN di SNMPTN ini, jangan terburu-buru.

0 Response to "Tips dan Trik Lolos SNMPTN 2016"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel